JAKARTA, iNews.id - Masyarakat diminta meningkatkan deteksi dini menyikapi aksi teror bom yang terjadi di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur (Jatim). TNI Angkatan Darat (AD) siap membantu kepolisian memberantas terorisme.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengatakan, dalam menangani terorisme tidak hanya melibatkan unsur Polri dan TNI saja. Namun, semua komponen bangsa juga bisa berpartisipasi mencegah aksi terorisme.
"Kita tidak tahu posisi teroris ada di mana. Bisa dikatakan, mereka memegang kendali untuk melancarkan aksinya dalam meneror. Mereka mau meledakkan bom di mana saja juga bisa," ujar Mulyono di Mabes TNI AD, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Dia menuturkan, tidak perlu mendesak-desak revisi Undang-Undang Terorisme segera diselesaikan. Menurutnya, berbagai peristiwa belakangan ini bisa menjadi referensi agar revisi UU Terorisme segera diselesaikan oleh pemerintah dan DPR.
"Aksi teror bom menjadi keprihatinan kita semua. Dalam operasi dan penindakan ada aturan mainnya. Saat ini polisi tengah melakukan itu. Kita harapkan polisi bisa menyelesaikannya," ucapnya.
Keterlibatan TNI dalam menangani terorisme, kata dia tidak boleh sembarangan, namun ada aturan mainnya.
"Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini serta melibatkan unsur-unsur intelijen. Untuk menangani terorisme perlu keterlibatan seluruh komponen masyarakat," katanya.