JAKARTA, iNews.id - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menyebutkan hilal diprediksi tak terlihat pada 10 Maret 2024. Maka, 1 Ramadan 1445 H diprediksi jatuh pada 12 Maret 2024.
"Tanggal 10 saat magrib tidak ada hilal yang terlihat, belum memenuhi visibilitas hilal," katanya saat konferensi pers di Kantor BRIN, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Dia mengatakan para perukyat tak bisa melaporkan melihat atau tidaknya hilal secara sendiri-sendiri. Namun, harus dikumpulkan untuk bisa menarik kesimpulan.
"Karena contohnya dalam hadis Rasul ada orang Badui melihat hilal, ia tidak mengumumkan sendiri saya melihat hilal, tetapi melaporkan terlebih dahulu kepada rasul bahwa saya melihat hilal. Kemudian Rasul memverifikasi dari segi keimanannya dan dari segi benar dia melihat hilal. Kemudian Rasul menyatakan, 'Iya, hilal sudah terlihat dan besoknya atau mulai saat magrib sudah tanggal satu'. Jadi dari contoh Rasul, isbat diperlukan," katanya.
Thomas menjelaskan pemerintah mengadopsi penghitungan baru perihal penetapan bulan baru hijriah.