"Kita tidak pernah tahu apakah serangan-serangan keji ini menggugurkan penduduk Palestina saat mereka sedang beribadah. Sebab selama ramadan, 24 jam kehidupan umat Islam ada dalam kondisi beribadah. Menyerang orang yang tengah beribadah di bulan ramadan adalah kejahatan kemanusiaan," papar Djazuli.
Sementara, serangan terhadap kantor berita Anadolu Agency merupakan pukulan keras terhadap kemerdekaan pers yang bahkan harus tetap dilindungi dalam kondisi perang sekali pun. "Ini bukti Israel tak lagi peduli dengan tatanan dunia. Mereka merasa superior di atas bangsa-bangsa lain sehingga tak lagi peduli dengan aturan dan etika yang disepakati oleh negara internasional," ujarnya.
Djazuli mendesak, Pemerintah Indonesia, yang kini menjadi ketua Dewan Keamanan PBB, agar menyeret persoalan ini ke badan internasional yang berkantor di New York itu. "Inilah momentum bagi Indonesia yang dipercaya sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB untuk berbuat sesuatu yang nyata bagi Palestina seperti yang selama ini dijanjikan," ungkap Djazuli.