JAKARTA, iNews.id - Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi menyoroti lonjakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tak wajar. Dia mengatakan, perolehan suara PSI yang saat ini berada pada 3,13 persen berbeda dengan rata-rata hasil quick count beberapa lembaga survei yakni sekitar 2 persen.
"PSI ini ada di kisaran 3,13 persen hari ini menurut Sirekap, sementara quick count lembaga-lembaga itu total rata-rata 2,6-2,8 (persen)," kata Burhanudin, kepada iNews Media Group, Sabtu (2/3/2024).
Dia tidak bisa langsung menyimpulkan perbedaan perolehan surat tersebut sebagai indikasi kecurangan. Menurutnya, perlu dilakukan pengecekan data formulir hasil C1 TPS yang termuat di Sirekap dengan beberapa lembaga survei.
"Kan TPS-nya ada nomornya, desanya apa, kecamatannya apa, bandingkan saja, apakah sama atau tidak. Kalau misalkan ada perbedaan mungkin ada kesalahan teknis mungkin juga ada kesalahan nonteknis. Nah itu sekarang yang saya belum punya buktinya," ujarnya.
"Tapi intinya, kenaikan suara tajam buat PSI dan Gelora dalam beberapa hari terakhir dan itu yang seharusnya kita diskusikan, apakah ini kesalahan teknis di Sirekap KPU atau ada problem lain. Nah ini yang kita belum sampai kesimpulan sejauh itu," tuturnya.