JAKARTA, iNews.id - Bursa calon kapolri terus memanas jelang masa purnatugas Jenderal Pol Idham Azis pada Januari 2021. Sejumlah nama perwira tinggi bintang dua dan tiga santer disebut bakal menjadi pengganti.
Di antara nama-nama yang beredar kencang, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Purnomo, Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran dianggap berpeluang besar menjadi suksesor Idham Azis.
Selain mereka, muncul pula nama Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto, Kabaintelkam Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel hingga Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Siapa sejatinya nama yang bakal masuk kantong Presiden? Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menegaskan, merujuk Pasal 11 ayat (6) UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri, kriteria calon Kapolri yaitu perwira tinggi Polri yang masih aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karier.
“Yang dimaksud dengan jenjang kepangkatan ialah prinsip senioritas dalam arti penyandang pangkat tertinggi di bawah Kapolri. Sedangkan yang dimaksud dengan jenjang karier ialah pengalaman penugasan dari perwira tinggi calon Kapolri pada berbagai bidang profesi kepolisian atau berbagai macam jabatan di kepolisian,” kata Poengky saat dihubungi iNews.id, Minggu (29/11/2020).
Jika melihat peta sejauh ini, tak dapat dimungkiri bursa calon Kapolri seolah-olah mengerucut pada perang bintang antara lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 dengan Akpol 1988. Lulusan dua angkatan tersebut saat ini banyak mengisi posisi strategis di jajaran Polri.
Di era kepemimpinan Idham Azis, Akpol 1991 sedang bersinar terang. Sebut saja Listyo Sigit Prabowo dan teranyar Fadil Imran. Mengesampingkan urusan bursa calon Kapolri, sejumlah lulusan Batalyon Bhara Daksa (Akpol 1991) ini juga menjadi pejabat tinggi Polri semacam Kadiv Humas Irjen Pol Argo Yuwono, Kapolda NTB Irjen M Iqbal hingga Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada.