Salah satu cara melawan hoaks, kata Kiai Ma’ruf, adalah dengan mengoptimalkan peran-peran pesantren yang ada di Indonesia. Sebab pesantren tempat mencetak orang-orang yang ahli dalam ilmu agama dan menelurkan generasi perubahan bagi bangsa.
“Saya kira pesantren harus mengambil peran lebih besar sekarang ini. Karena tugas pesantren itu adalah menyiapkan orang-orang yang paham agama dan mencetak tokoh perbaikan, tokoh perubahan,” kata ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, putra Ma’ruf Amin, Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin yang juga biasa disapa Gus Syauqi juga sangat mengkhawatirkan perkembangan hoaks yang begitu masif di tengah masyarakat. Apalagi berita hoaks ini kian menjalar ke semua lapis masyarakat, tidak hanya anak muda juga orang dewasa bahkan orangtua. Herannya lagi kaum terdidik pun ikut-ikutan terkena hoaks.
“Perkembangan hoaks saat ini cukup mengkhawatirkan kita semua. Korbannya tidak hanya anak-anak muda, dan orang dewasa, tapi juga orangtua. Selain itu, kaum terdididik juga ikut-ikutan termakan hoaks. Dan ini fakta,” kata Gus Syauqi.
Dia mengimbau kepada semua pihak untuk terlebih dahulu mengklarifikasi berita atau kabar yang berkembang luas baik di masyarakat maupun di media sosial. Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA ini menegaskan akan selalu konsisten melawan hoaks.
“Hoaks harus dilawan. Apalagi tadi Abah (KH. Ma’ruf Amin) sudah menyebut hoaks adalah kemungkaran yang harus diperangi bersama-sama,” kata Gus Syauqi sembari mengutip pernyataan Abahnya.