Di sisi lain, OMC di Aceh terlaksana atas permintaan dari Menteri Dalam Negeri dan instruksi dari BNPB. Operasi kali ini bertujuan untuk melindungi para atlet, pejabat, dan penonton dari risiko cuaca yang dapat mengganggu, serta memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ini berjalan dengan aman dan sukses.
“OMC kali ini merupakan yang pertama kali terselenggara di Aceh sejak setelah sekian tahun lama sebelumnya. Setelah sukses mengamankan agenda HUT RI di IKN pada tanggal 17 Agustus lalu dan acara Gala Dinner ISF di Monas tanggal 5 September lalu, sekarang BMKG juga siap mengamankan acara Opening Ceremony PON XXI di Aceh,” kata Seto.
Sementara itu, Plt Direktur Operasional Modifikasi Cuaca, Budi Harsoyo menjelaskan bahwa OMC yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Aceh bukan berarti menghilangkan hujan sama sekali, tetapi hanya mengurangi jumlah atau intensitas hujan yang dapat membahayakan apabila jumlahnya terlalu banyak.
“OMC hanya menargetkan awan-awan dengan potensi hujan lebat yang dapat mengancam pelaksanaan PON, khususnya pada saat menjelang acara opening ceremony PON,” ujar Budi.
Dalam kesempatan yang sama, selaku Plt Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca Endarwin juga menjelaskan bahwa pelaksanaan OMC di Aceh hanya akan berlangsung selama tiga hari, sejak tanggal 8-10 September 2024.
“Dalam pelaksanaannya, OMC di Aceh kali ini dikendalikan dari Pos Komando yang berlokasi di kantor Stasiun Meteorologi BMKG Kelas 1 Sultan Iskandar Muda Banda Aceh dengan didukung oleh 1 unit pesawat jenis Cessna Caravan dengan nomor registrasi PK-SNN dari operator swasta PT Smart Cakrawala Aviation,” tutur Endarwin.