Kemenag sebelumnya menggelar Hari Sejuta Kiblat pada 27 dan 28 Mei 2024, yang melibatkan umat Muslim di seluruh Indonesia untuk mengkalibrasi arah kiblat secara serentak, mencetak rekor MURI. Momen pengukuran dan verifikasi arah kiblat ini kembali hadir pada 15 dan 16 Juli esok.
"Momen Istiwa’ A‘zam ini bersifat konfirmatif. Jika arah kiblat sudah benar, momen ini akan menegaskan kebenarannya. Jika belum benar atau ada keraguan, ini kesempatan terbaik untuk memverifikasi arah kiblat,” kata Adib.
Kemenag memberikan beberapa panduan saat masyarakat melakukan pengecekan arah kiblat pada momen Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat:
1. Pastikan benda yang menjadi patokan berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul.
2. Permukaan dasar harus datar dan rata.
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan waktu BMKG, RRI, atau Telkom.