JAKARTA, iNews.id – Presiden Joko Widodo pada hari ini memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh pejuang bangsa, salah satunya Abdurrahman Baswedan (AR Baswedan). Sosok pentolan Partai Masyumi itu adalah kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Anies pun menceritakan kisah tentang kakeknya yang kini bakal dianugerahi gelar pahlawan itu. Anies mengungkapkan, dia tumbuh besar satu atap di Yogyakarta bersama sang kakek. AR Baswedan semasa hidupnya berprofesi sebagai wartawan. Hampir setiap pulang sekolah Anies menemani AR Baswedan pergi ke kantor pos untuk mengirimkan berita hasil liputan kakeknya itu.
“Dari mudanya (AR Baswedan) wartawan, sampai akhir hayatnya. Kemana pun pergi, selalu bawa kamera. Kemana pun pergi, selalu bawa tape recorder,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menuturkan, kakeknya mempunyai ratusan rekaman wawancara dengan narasumber yang pernah menjadi referensi beritanya pada masa itu. Tak hanya itu, Anies mengaku, saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), dia pernah menjadi juru ketik sang kakek untuk membuatkan berita. Anies pun merasa bangga bisa membantu AR Baswedan mengetikkan sebagian beritanya kala itu.
“Nah yang ditulis saya tidak ingat, karena selalu kalau habis mendikte di ujung surat (laporan ke kantor media tempat AR Baswedan bekerja) itu, selalu bilang ‘surat ini saya diktekan dan diketik oleh cucu saya Anies’,” ujarnya.