Penggiat diplomasi kopi ini menyatakan, program diplomasi kopi telah dimasukkan mulai dua tahun yang lalu ke dalam tugas sebuah Tim di Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Tim Percepatan dan Pemulihan Ekonomi (TPPE) dinilai sangat penting mengingat merebaknya Covid-19. Tidak sekedar bertugas melakukan promosi ke luar namun Kemlu telah memasukkan pelajaran kopi dalam kurikulum Diklat Kemlu.
Sementara itu, Diplomat Ahli Utama Kemlu Prayono Atiyanto menambahkan, bahwa sudah saatnya segenap elemen bangsa memikirkan tentang KOPI bukan Coffee. ”KOPI itu bentuk sikap nasionalisme, meskipun Indonesia memiliki keberagaman jenis dan nama kopi dari masing-masing daerah," ujar mantan Dubes RI di Azerbaijan ini.
Ia menambahkan, para diplomat yang belajar dan mendalami kopi adalah coffee warriors. Alasannya adalah bahwa sebagaimana marwah diplomat, diplomat itu mempromosikan dan ”berjualan”.