Setelah dibedah dan ditelusuri lebih dalam, kata Firli, ternyata sumber kelangkaan batu bara karena adanya pengusaha 'nakal'. Firli mengungkap bahwa ada pengusaha tambang yang tidak patuh terhadap aturan pemerintah. Di mana, pengusaha tersebut justru lebih banyak menjual batu bara ke luar negeri dibanding untuk kebutuhan domestik.
"Ternyata ada pengusaha yang tidak patuh dengan perintah pemerintah. Apa itu? Pemerintah sudah menggariskan domestik market obligation, perintah untuk pasar dalam negeri. Batu bara diatur 25 persen dalam negeri," beber Firli
"Tapi karena harga batu bara sangat jauh timpangan dari luar negeri, maka banyak orang menjual batu bara ke luar negeri tanpa memperhatikan kebutuhan dalam negeri," tambahnya.
Firli geram setelah mengetahui ada pengusaha yang tidak taat aturan pemerintah. Firli kemudian meminta menteri ESDM untuk mencabut izin perusahaan yang tidak patuh aturan pemerintah tersebut.