Cerita Penjaga Perbatasan Pulau Natuna, Harus Sewa Perahu Nelayan untuk Menyisir Kapal Asing

Ariedwi Satrio
Petugas Imigrasi (Kanim) Kelas II Ranai, Natuna menyisir kapal asing. (Foto MPI).

Hal yang sama juga dirasakan Kasi Teknologi Informasi Keimigrasian Kanim Ranai, Tito Teguh Raharjo. Bagi Tito, hal yang paling berat ketika bertugas di Natuna hanya satu, yaitu meninggalkan keluarga. Ia mengaku kerap tak bisa berbuat apa-apa ketika keluarganya sakit.

"Kita jauh dari keluarga, rasa rindu itu dengan keluarga dengan anak dan istri itu pasti ada, di saat sakit juga kita enggak bisa melihat mereka, mau pulang pun terkendala dengan pekerjaan juga," kata Tito saat berbincang.

Tugas Imigrasi di wilayah perbatasan memang tak sedikit. Salah satu tugas mereka yakni melakukan clearence atau pengecekan dokumen perizinan bagi orang asing di wilayah Natuna.

Punggawa Imigrasi Ranai harus menyisir kapal-kapal asing yang berada di Kepulauan Natuna. Terutama soal dokumen orang asing yang ada di kapal tersebut. Apalagi, Imigrasi belum memiliki kapal ataupun perahu untuk menyisir ke kapal-kapal asing.

Beberapa hari lalu, petugas Imigrasi Ranai melakukan clearence kapal asing asal Hong Kong. Kapal tersebut terparkir di wilayah perairan Pulau Sedanau. Pulau Sedanau masuk wilayah Natuna. Dari Ranai, butuh waktu sekira dua jam untuk mencapai Pulau Sedanau. Itupun kalau cuaca bersahabat.

Para petugas Imigrasi harus menempuh perjalanan darat terlebih dahulu dari Ranai menuju Pelabuhan Seminte. Pelabuhan Seminte merupakan titik terdekat untuk menuju Pulau Sedanau. Perkiraan waktunya 1,5 jam dari Ranai ke Pelabuhan Seminte.

Pelabuhan Seminte merupakan tempat transit perahu kecil. Pelabuhan ini sangat kecil, hanya ada jembatan kayu dan rumah singgah tempat untuk naik turun nelayan.

Dari Pelabuhan Seminte, para petugas Imigrasi harus menyewa perahu nelayan untuk bisa tiba di Dermaga Pelabuhan Sedanau. Pelabuhan Sedanau jauh lebih besar dan lengkap ketimbang Seminte. Waktu tempuh dari Pelabuhan Seminte ke Sedanau menggunakan perahu kecil sekira 45 menit.

Butuh usaha lebih bagi para petugas Imigrasi untuk melakukan tugasnya mengawasi orang-orang asing yang masuk ke perairan Natuna. Untuk mencapai satu pulau saja, para petugas bisa menghabiskan waktu seharian. Belum lagi dengan kendala cuaca dan pasang surut air laut.

Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait
Destinasi
6 hari lalu

Batas Pendaftaran SDUWHV: Panduan Lengkap dan Jadwal Terbaru untuk Calon Peserta Work and Holiday Visa

Nasional
7 hari lalu

SDUWHV Harus Punya Tabungan Minimal Berapa? Panduan Lengkap untuk Calon Peserta Work and Holiday Visa

Megapolitan
8 hari lalu

43 WNA Pekerja Hiburan Malam di Jakut Ditangkap, 20 di Antaranya LC

Nasional
14 hari lalu

Imigrasi Soetta dan Ombudsman Edukasi Masyarakat Cegah TPPO di 2 Desa Binaan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal