JAKARTA, iNews.id - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sempat tidak percaya diri saat mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 silam. Bahkan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto disebut sempat menolak usulan Sandi untuk berpasangan dengan Anies Baswedan.
Hal tersebut diceritakan Sandi dalam dialog bertajuk "Envisioning Indonesia: Economy," di forum Rakernas dan Syukuran HUT ke-11 Partai Perindo di Discovery Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Senin (3/11/2025). Awalnya, Sandi mengaku sempat menjadi juru bicara (jubir) Prabowo di Pilpres 2014.
"Saya keliling Indonesia, dan ya pada saat itu Pak Prabowo kalah tipis, dan setelah selesai jubir, dia minta saya bantu beliau di Gerindra, dan saya masuk untuk menyusun kebijakan ekonomi, khususnya ekonomi kerakyatan, ekonomi usaha kecil dan menengah di Gerindra," ucap Sandi.
Setahun berselang, Sandi menyebut bahwa Prabowo menunjuk dirinya maju Pilgub DKI Jakarta 2017. Namun, dia mengaku juga tidak percaya diri melawan Basuki Tjahaja Purnama yang memiliki tingkat elektoral di atas 70 persen.
"Saya bilang, ini Pak Prabowo ini serius enggak ya? Kan saya ini bukan siapa-siapa, nggak ada yang kenal," katanya.
Alhasil, Sandi bersama timnya membuat survei yang hasilnya, tingkat elektoral masih di bawah 1 persen. Namun, Prabowo tetap ingin Sandi bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2017.
"Akhirnya, Pak Prabowo menyampaikan kepada saya, 'Enggak, kamu bisa'. Akhirnya saya keliling. Hampir 1,5 tahun saya keliling, dari 2015 akhir sampai 2016, itu elektabilitasnya mulai meningkat, tetapi masih sangat rendah," ucapnya.
"Nah, pada saat itu, saya jujur aja di depan Bimtek (Bimbingan Teknis) Perindo ini, saya super enggak pede lawan Pak AHY. Saya bilang, 'Wah, ini kan anaknya presiden, saya tuh siapa?' gitu. Walaupun waktu itu Pak Ahok kuat, saya gimana caranya finish di posisi kedua, paling tidak," tuturnya.