Menurut buku "Pelajaran Debat" mengutip pendapat Edwar Damer terdapat 5 kriteria yang mebentuk argumen yang baik, sebagai berikut:
1. The structuran Principle
Argumen dengan struktur yang baik dapat dilihat melalui premis yang tidak saling kontradiksi, dan secara eksplisit maupun implisit berasumsi pada kebenaran kesimpulan. Menjadi suatu kesalahan yang fatal dalam struktur contoh argumen debat jika premis bertentangan dengan kesimpulan.
Misalnya ; "Hukum mati dapat diterima secara moral karena hukuman mati secara moral tidak salah". Kesimpulan dari contoh tersebut tidak mengambil premis yang diberikan, sehingga tidak dapat dikatakan sebagai argumen yang baik.
2. The relevance Principle
Ketika memberikan argumen, harus disertai pula alasan di mana kebenarannya mendukung kebenaran suatu kesimpulan dengan adanya bukti yang relevan. Maka dapat dikatakan suatu premis relevan jika memiliki alasan untuk dipercayai.
3. The Acceptability Principle
Dalam pengajuan argumen, harus disertai pula alasan yang dapat diterima oleh standar kriteria penerimaan atau criteria of acceptability. Alasan-alasan yang disampaikan untuk mendukung suatu kesimpulan harus bisa diterima secara rasional dan terdapat bukti yang relevan.
4. The Sufficiency Principle
Seseorang ketika menyampaikan argumen harus mengemukakan alasan yang kredibel dan dapat diterima untuk membenarkan penarikan kesimpulannya.
5. Rebuttal Principle
Ketika mengajukan argumen atau mempertahankannya, orang tersebut harus mampu menyangkal dengan efektif terhadap kritik dari argumen yang disampaikan lawan.
Demikian contoh argumen debat yang bisa dijadikan referensi bacaan sebelum memulai aksi debat kalian. Semoga berhasil ya!