JAKARTA, iNews.id - Contoh integrasi sosial mungkin sering kita temui di dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan masyarakat, sekolah, maupun keluarga. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini.
Menurut KBBI, integrasi adalah pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, melebur, atau menyatu.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat, sehingga menjadi satu kesatuan.
a. Integrasi Normatif
Integrasi normatif merupakan integrasi yang terjadi akibat adanya norma, cita-cita bersama, serta rasa solidaritas yang dapat menyatukan masyarakat.
Integrasi normatif juga sangat berkaitan dengan unsur budaya, sehingga sering disebut integrasi budaya. Salah satu contoh integrasi sosial normatif yaitu, bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam suku budaya, disatukan oleh prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
b. Integrasi Fungsional
Seperti namanya, integrasi fungsional terbentuk akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Dengan kata lain, integrasi fungsional dibentuk atau dipersatukan karena adanya kebutuhan tertentu.
Sebagai contoh, Indonesia yang memiliki berbagai macam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing suku.
Seperti suku Bugis yang suka melaut, difungsikan sebagai penyedia hasil laut. Lalu suku Minang yang pandai berdagang bertugas untuk menjual hasil-hasil laut tersebut.
c. Integrasi Koersif
Selanjutnya ada Integrasi Koersif, integrasi ini terbentuk dengan berlandaskan kekuatan yang mengikat masyarakat secara paksa, oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dengan menggunakan lembaga sosial.
Salah satu contoh integrasi sosial koersif, yaitu dalam kajian Lembaga Hukum, yang memiliki sifat mengikat dan keras kepada semua pihak berlawanan secara universal. Contoh selain itu yaitu, perusuh yang berhenti mengacau karena polisi menembakkan gas air mata ke udara.