A. Pada sastra terjemahan unsur ekstrinsiknya kehidupan di luar negeri.
B. Gaya bahasa sastra terjemahan sangat bergantung pada naskah aslinya.
C. Terdapat percampuran bahasa pada sastra Indonesia.
D. Nama pengarang sastra Indonesia lebih dikenal.
E. Tidak ada perbedaanu nsur intrinsic pada naskah terjemahan.
Jawaban: B
5. Bacalah dengan saksama kutipan cerpen berikut!Aku masuk ke kantor dan bersalaman dengan seorang lelaki yang tersenyum-senyum yang bernama Pak Bleancher. Pakaiannya lebih rapih ketimbang aku.Selanjutnya ia membuka-buka tumpukkan kertas seperti menata kue serabi. Saya yakin Anda akan puas dengannya”, katanya “Dia telah kami pilih sesuai dengan persyaratan komputer. Tidak ada yang melebihinya dari seratus sepuluh juta wanitayang memenuhi syarat di Amerika Serikat. Kami memilah berdasarkan suku, agama,etnik, dan latar belakang regional. (Jodoh yang Sempurna) Nilai budaya yang tidak sesuai dengan nilai budaya Indonesia dalam kutipan cerpen tersebut adalah....
A. mencari jodoh sesuai keinginan sendiri
B. pemilihan jodoh dengan komputer
C. menentukan jodoh berdasarkan agama
D. memilih jodoh berdasarka suku bangsa
E. memilih jodoh sesuai etnik
Jawaban: B
6. Cermati Kutipan Berikut!
Situasi politik sangat berpengaruh terhadap dunia sastra Indonesia. Tahun 1945 adalahtahun kemerdekaan Indonesia. Kesengsaraan karena hidup dalam masa penjajahansangat membekas dalam jiwa rakyat Indonesia, terutama kaum sastrawan.Pemberontakan terhadap gaya lama sebagi bentuk kebebasan juga muncul dalamdunia prosa Indonesia Angkatan ’45.
Tokoh prosais yang membawa gaya baru dalam dunia prosa Indonesia dengan karyanya yang sangat terkenal adalah ....
A. Suman Hs. – Mencari Pencuri Anak Perawan
B. Achdiat K. Mihardja – Atheis
C. Idrus – Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
D. Chairil Anwar – Deru Campur Debu
E. Trisno Sumardjo – Kata Hati dan Perbuatan
Jawaban: C
7. Bacalah Kutipan Berikut dengan Saksama!
“Mau jenang, Mbok?” Hari itu Sabtu Legi, weton saya. Weton adalah hari kelahiran menurut perhitungan kalender Jawa. Dan, Sutini membuat bubur tujuh rupa agar saya tidak bikin gara-gara. Saya belum makan bagian kesukaan saya, yang separo putih gurih dan separo manisgula merah. Tapi saya biarkan Mbok Jimah makan sepiring yang saya sodorkan begitu pantatnya menyentuh ubin. Saya ingin ia menghabiskan dan pergi.
“Terima kasih, Ndoro …” ia bergumam, lebih seperti menggerutu ketimbang bersyukur.
Watak tokoh “saya” dalam kutipan di atas adalah ....
A. egois
B. penyayang
C. penurut
D. suka berbagi
E. tidak bersyukur
Jawaban: D
8. Cermati penggalan cerpen berikut!Masih dalam balutan baju kerja, aku tersungkur ke pangkuan Mbok Nah yang sedangmenonton TV menungguku pulang kantor sore ini. Sejak undangan cantik berwarnahijau itu diantar ke kantorku tadi pagi, tujuh puluh konsentrasiku hilang. Dan, puncaknya aku tak tahan lagi menahan ekspresi wajahku di depan teman-temankukalau aku sedang galau. Tangisku meledak dan Si Mbok Nah membiarkan akumenangis. “Muga-muga Den Larasdiparingi (diberi) ikhlas.” Sambil lengannya mengelus-elus punggungku.
Latar waktu dan tempat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....
A. pagi di ruang TV
B. pagi di rumah
C. sore di rumah
D. siang di rumah
E. siang di ruang TV