Badrun dan Pratama menonton televisi di pos ronda. Saat itu, mereka melihat kasus pencurian sebuah handphone yang dipenjara 5 tahun.
“Para koruptor di negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan,“ ucap Badrun kebingungan.
“Pemerintah lebih mementingkan sebuah handphone. Jadi hukumannya lebih lama dari koruptor.”
Jawaban Pratama membuat Badrun mengangguk paham.
2. ‘Baju Termahal’
Dian: Tom, kamu tahu di negara kita sudah terdapat banyak politisi-politisi yang kaya raya?
Tomi : Kalau itu aku juga sudah tahu!
Dian : Dengan kekayaan yang dimilikinya, mereka semua sanggup untuk membeli baju termahal di Indonesia, lho.
Tomi : Lho, maksud kamu apa ya?
Dian : Ya, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.
Tomi : Kok malah kaos tahanan KPK sih? Aku nggak paham.
Dian : Coba aja deh kamu pikir Tom, seorang politisi terlebih dahulu harus mengambil uang negara minimal Rp1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.
Tomi : Ohh, aku baru paham kalau maksudmu seperti itu.
3. ‘Telepon’
Pada suatu hari, seorang laki-laki datang ke rumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar.
Dokter : “Loh, kenapa telinga anda pak?”
Pasien : “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu setrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Dokter : “Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan anda, terus kalau telinga bapak yang kanan kenapa ?”