Saudara-saudaraku sehimpun, seperjuangan, sepergerakan, sebangsa dan setanah air dari Sabang sampai Merauke dari Pulau Nias sampai Pulau Rote, pada hari ini kita terus menerus ditumburkan didengarkan dengan lantunan upaya-upaya merubah dasar negara, falsafah hidup bangsa, staatsfundamentalnorm Negara Republik Indonesia.
Masyarakat Indonesia yang majemuk dan multikulturalistik merupakan sebuah the way of life negara Indonesia yang hari ini rentan dihegemoni oleh kaum kapitalis yang menyebabka disintegrasi yang luar biasa bagi rakyat Indonesia hari ini.
Demokrasi masa yang rentan dihegemoni ini menjadi sebuah senjata bagi kaum dan golonga yang melakukan upaya radikal dalam merubah landasan ideologi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jika kita tengok ke belakang kembali bahwasannya sudah terjadi sebuah pergolakan pemikiran, tukar tambah pikiran, dan pelontaran gagasan untuk menciptakan landasan ideologis bangsa Indonesia. Golongan muda dan golongan tua dari Sabang sampai Merauke mengirimkan wakil-wakilnya dan melebur menjadi satu dalam penciptaan dasar negara.
Nasib bangsa ini bukan di tangan presiden lagi, bukan pula di tangan wakil rakyat lagi, tetapi di tangan para para pemudanya yang cinta kepada bangsa sendiri. Siapa kita? Siapa kita? Siapa kita?