JAKARTA, iNews.id - Contoh teks negosiasi singkat dalam kehidupan sehari-hari berikut ini perlu diketahui sebagai referensi kamu yang hendak bernegosiasi atau melakukan tawar menawar dengan pihak lain.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Kamis (26/10/2023) negosiasi adalah proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (Kelompok atau organisasi) dan pihak (Kelompok atau organisasi) yang lain.
Berbagai contoh situasi yang dapat kita temukan di lingkungan sekitar, antara lain jual beli, penawaran kerja sama bisnis, negosiasi dengan sesama rekan kerja maupun atasan baik secara lisan dan tertulis.
Teks negosiasi terdiri dari beberapa bagian, yakni orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup.
1. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu Futsal
Orientasi
Penjual: "Permisi, ada yang bisa saya bantu, Pak?"
Pembeli: "Iya, ada, mbak."
Penjual: "Kalau boleh tahu mau beli apa, Pak?"
Pengajuan
Pembeli: "Saya mau membeli sepatu futsal ukuran 41 mbak."
Penjual: "Ini adanya yang ukuran 41,5 mbak yang 41 kosong."
Penawaran
Pembeli: "Ya udah yang 41,5, kalau boleh tahu harganya berapa ya, Mba?"
Penjual: "Rp100 ribu, Pak."
Pembeli: "Tidak boleh kurang apa mbak? Di lantai 1 harganya 85.000 ribu lho, Mbak?"
Penjual: "Di lantai bawah harganya engga bisa ditawar, Pak? Tapi, kalau di sini boleh kurang."
Pembeli: "Harganya Rp85 ribu, bagaimana Mba?"
Penjual: "Wah.., kalau itu belum boleh, Pak. Naik sedikit, Pak?"
Pembeli : "Paling Rp90 ribu, bagaimana Mbak?"
Persetujuan
Penjual: "Ya sudah ok, Pak."
Penjual: "Apa mau dikardusi sekalian agar terlihat bagus dan baru (sambil tersenyum)."
Pembeli: "Terserah mbak (sambil menyerahkan uang 90.000 ribu)."
Penutup
Pembeli: "Terima kasih, Mba."
Penjual: "Sama-sama, Pak."
2. Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga
Orientasi
Anak: "Bapak sama Ibu lagi sibuk enggak?"
Ibu: "Ibu lagi santai aja."
Bapak: "Lagi santai juga nih, memangnya kenapa?"
Pengajuan
Anak: "Gini, Pak, besok kan aku les, kalau habis pulang les boleh langsung main?"
Bapak: "Memangnya kamu enggak ada PR dari sekolah?"
Anak: "Ada, Pak, tapi sudah dikerjakan."
Penawaran
Bapak: "Mau pergi ke mana? Jauh ya?"
Anak: "Dekat kok. Cuma main ke rumah teman aja, Pak."
Ibu: "Kamu main sama siapa aja?"
Anak: "Putri, Dinda, sama Vina, Bu."
Ibu: "Gimana, Pak, Dea boleh main sama temannya enggak?"
Anak: "Gimana Pak, Dea boleh main sama temen Dea kan?"
Bapak: "Iya, kamu boleh main sama teman kamu, tapi ingat pulangnya jangan malam-malam."
Anak: "Oke, Pak. Nanti Dea pulangnya enggak sampai malam."
Persetujuan
Bapak: "Ingat ya, boleh main, tapi jangan malam-malam."
Ibu: "Kalau main jangan sampai lupa makan."
Anak: "Oke, Pak. Oke, Bu."
Penutup
Bapak: "Dea, kamu enggak tidur?"
Anak: "Iya, Pak, ini aku mau ke kamar langsung tidur. Selamat malam."
Bapak: "Selamat malam."
Ibu: "Selamat tidur."
3. Contoh Teks Negosiasi Lokasi Study Tour
Orientasi
Wali Kelas: "Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Jawa Timur Park, apakah semua anggota kelas setuju?"
Pengajuan
Ketua Kelas: "Saya sudah berbicara dengan mereka Bu, cuma ada usulan study wisatanya diganti ke Pantai Kuta aja Bu."
Wali Kelas: "Wah, kenapa pada minta seperti itu?"
Ketua Kelas: "Karena sekolah kita sudah sering ke Jawa Timur Park, Bu. Sedangkan, Pantai Kuta belum pernah sama sekali."
Pemenuhan
Wali Kelas: "Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju."
Ketua Kelas: "Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut."
Wali Kelas: "Aduh bagaimana yah, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya."
Penawaran
Ketua Kelas: "Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana studi ke Pantai Kuta."
Persetujuan
Wali Kelas: "Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke Ibu hasilnya."
Penutup
Ketua Kelas: "Baik Bu."
Wali Kelas: "Baik, sama-sama."
4. Contoh Teks Negosiasi Waktu Pelaksanaan Ujian
Orientasi
Guru: "Anak-anak, minggu depan akan dilaksanakan ulangan harian tentang Teks Negosiasi. Kalian harus mempersiapkan dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal."
Pengajuan
Siswa: "Jangan minggu depan Bu. Tugas sudah banyak dan belum selesai, ditambah tugas dari mapel lain."
Pemenuhan
Guru: "Jadi kalian keberatan jika ulangan hariannya dilaksanakan minggu depan?"
Siswa: "Iya, Bu."
Guru: "Kalau begitu kapan kalian siap untuk ulangan harian?"
Penawaran
Siswa: "Minggu depannya lagi saja Bu."’
Persetujuan
Guru: "Baiklah. Tapi, karena materi bab teks negosiasi sudah selesai, apa kalian punya usul apa yang akan kita lakukan minggu depan?"
Siswa: "Minggu depan kita praktek saja bu untuk bernegosiasi. Gimana, Bu?"
Penutup
Guru: "Wah. Ide bagus."