Seorang politisi yang berusaha memenangkan pemilu, karena ia ingin mendapatkan kekuasaan dan pengaruh. Ia menggunakan strategi yang paling efektif dan persuasif, seperti membuat janji-janji, menawarkan insentif, atau menyerang lawan. Ia juga berusaha menarik dukungan dari berbagai kelompok dan individu, tanpa memperhatikan ideologi atau prinsipnya.
Seorang konsumen yang berbelanja di pasar, karena ia ingin mendapatkan barang atau jasa yang paling berkualitas dengan harga yang paling murah. Ia membandingkan berbagai pilihan yang tersedia, dan memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggarannya. Ia juga berusaha menawar atau mencari diskon, tanpa memperhatikan etika atau norma sosial.
Contoh tindakan rasional instrumental di atas menunjukkan bahwa tindakan ini memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan tindakan rasional instrumental adalah dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kinerja dalam mencapai tujuan.
Kerugian tindakan rasional instrumental adalah dapat mengurangi nilai, norma, dan emosi dalam berinteraksi dengan orang lain, dan dapat menimbulkan konflik, eksploitasi, atau alienasi.
Oleh karena itu, tindakan rasional instrumental harus diimbangi dengan tindakan rasional nilai, yang didasarkan pada pertimbangan etis dan moral, serta tindakan rasional afektif, yang didasarkan pada pertimbangan emosional dan intuitif.