JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) terus mendatangi sejumlah organisasi. Hal itu sebagai upaya untuk meluruskan tuduhan radikal, intoleran, dan taliban yang ditujukan kepada mereka setelah dinyatakan tak lolos TWK.
Salah satunya mengunjungi Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan audiensi terkait polemik TWK pada Kamis (4/6/2021). Sebanyak 14 pegawai KPK yang tak lolos TWK hadir dalam pertemuan itu.
"Kami tentu menunjukkan bahwa tuduhan-tuduhan fitnah yang selama ini dialamatkan kepada kami, bahwa di dalam tubuh kami ada intoleransi, ada talibanisme, dan ada radikalisme tidak benar. Kami ingin menunjukkan ini lho kami sebenarnya," ucap Kasatgas Penyidik KPK Harun Al Rasyid di Kantor MUI Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/6/2021).
Dia menyebutkan, isu yang diembuskan terkait tuduhan taliban, intoleran, dan radikal memang sudah berlangsung lama. Atas dasar itu, dia dan pegawai KPK lain ingin perlahan-lahan pembahasan tersebut dihilangkan.
"Isu itu sudah cukup lama ditanam di dalam tubuh kami, setidaknya kami akan coba kikis pelan-pelan, kami membuka diri ini lah kami, ini lah tujuan yang kami lakukan dari kami melakukan advokasi bersafari ke lembaga keagamaan untuk menunjukkan tidak ada itu," ucapnya.