Debat Panas Haris Azhar dengan Saksi Ahli di Sidang Kasus Pencemaraan Nama Baik Luhut

Widya Michella Nur Syahid
Haris Azhar dan saksi ahli pidana Agus Surono yang dihadirkan JPU terlibat debat saat sidang pencemaran nama baik terhadap Luhut Binsar Pandjaitan. (MPI/Widya Michella Nur Syahida)

JAKARTA, iNews.id - Debat panas terjadi saat persidangan dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatiah Maulidiyanty yang didakwa pencemaran nama baik terhadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Debat ini terjadi antara Haris Azhar dengan saksi ahli pidana dari Universitas Pancasila Agus Surono yang dihadirkan JPU.

Haris Azhar geram mendengar jawaban saksi yang memaraf ratusan lembar dokumen BAP saat sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur (Jaktim), Senin (17/7/2023). Sebab saat dikonfirmasi terkait isi dokumen, sang ahli menjawab tak tahu. 

Awalnya, Haris menanyakan kepada Agus apakah dia mengetahui definisi konflik kepentingan atau conflict of interest. Di mana dia bertanya apakah seseorang pejabat masuk ke dalam ranah pidana korupsi jika mereka memiliki akses informasi dan juga memiliki kemampuan membuat regulasi. 

"(Pejabat) menggunakan informasi dan juga menggunakan kewenangan untuk membuat regulasi yang menguntungkan dirinya itu masuk potensi korupsi atau tidak?," ujar Haris. 

Agus lalu menjawab pertanyaan itu bukan kualifikasinya.

"Mohon izin yang mulia, ini kan soal masalah nonpraduga ya, kalau wilayah-wilayah yang berkaitan soal adanya konflik kepentingan ada pejabat dan seterusnya, saya tidak masuk wilayah itu," katanya.

Saking geramnya, Haris terpaksa harus memperlihatkan ratusan lembar dokumen BAP kepada Majelis Hakim. Sebab Haris merasa sang ahli menuduh dengan tindakan yang bermacam-macam.

"Saya ingatkan ya saksi ahli ada tanda tangan dokumen yang tebal ini, hampir 100 lembar jadi Anda jangan hanya mengatakan bahwa saya hanya, saya hanya. Konsekuensinya Anda diparaf, izin Majelis saya mau menunjukkan bahwa ini diparaf semuanya," kata Haris lalu maju ke depan Majelis Hakim.

Kemudian, Haris menegaskan dia maju ke depan bukan untuk mengancam Majelis Hakim. Namun hanya ingin menunjukkan bukti dan meminta pertanggungjawaban atas BAP yang telah diparaf saksi ahli tersebut.

"Kalau ada soal seperti itu, karena dalam BAP ini saudara profesor, saksi ahli ini paraf semuanya pertanyaan saya? yang diparaf ini kan artinya dia baca apakah ada SOP calon saksi ahli yang sudah disumpah, ada sumpahnya," ucapnya.

Haris pun menjelaskan apa yang diparaf saksi ahli memuat informasi-informasi terkait pertanyaannya mengenai conflict of interest. Namun saat ditanyai soal itu, saksi ahli justru hanya memberikan kesaksian yang tidak utuh padahal telah dihadirkan penyidik dalam halaman-halaman BAP tersebut.

"Pertanyaan saya ketika ditanya soal conflict of interest, saksi ahli bilang itu bukan ranah saya. Yang dia paraf di sini perihal soal dugaan-dugaan conflict of interest, kok sekarang dia bilang nggak tahu," kata Haris. 

Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait
Nasional
12 jam lalu

Mustofa Nahra: Gaya Koboi Purbaya Disukai Masyarakat, kalau Luhut Menjengkelkan

Nasional
15 jam lalu

Laporan Azizah Salsha Naik ke Penyidikan, Youtuber Resbob dan Bigmo Tersangka?

Nasional
17 jam lalu

Bareskrim Naikkan Laporan Azizah Salsha ke Penyidikan!

Nasional
4 hari lalu

Penjelasan Polisi soal Lisa Mariana Tak Ditahan meski Jadi Tersangka

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal