Dia mengingatkan, empat bulan lagi Indonesia akan memasuki masa pemilihan umum. Bangsa ini sebentar lagi akan memilih kepala negara yang terbaik untuk memimpin Indonesia. “Biarkanlah meskipun orang tersebut berbeda, tetapi kita tetap utuh dan satu,” ucapnya.
Prof Dr KH Ahmad Thib Raya selaku Direktur Pendidikan Kader Ulama Masjid & Ketua Pelakasana Interfaith Walk mengatakan, acara semacam ini ke depannya diharapkan dapat dilakukan di seluruh Indonesia. “Agar Bangsa Indonesia memiliki toleransi beragam satu sama lain, juga diharapkan menjadi inspirasi untuk memperkokoh kehidupan dan kebhinekaan di Indonesia,” tututurnya.
Dalam kegiatan itu, delegasi PSMTI dipimpin oleh Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta. Dia didampingi oleh jajaran pengurus PSMTI DKI antara lain Untung Chandra (ketua pembina); Setio (ketua provinsi); Handi Gunawan (ketua Jakarta Pusat); Nicholaus Phang (ketua Jakarta Timur); Hokiky (ketua Jakarta Barat); dan Mulyadi Husen (ketua Jakarta Utara).
Wilianto juga didampingi jajaran PSMTI Pusat antara lain Lintje Thomas, Jefry Oktavian, Dr Rudi Rusdiah, Johnny Situwanda, Kevin Wu, Sudiono Chung, dan Luccy Jappy.
Sambil berjalan dan memasuki lapangan Monas, Nasaruddin Umar berpesan kepada Rudi Rusdiah selaku wasekum PSMTI. Pesannya adalah, agar PSMTI ataupun organisasi nirlaba lainnya dapat memanfaatkan ruangan pertemuan di Istiqlal untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat nasional dan bermanfaat. “Karena Masjid Istiqlal ingin menjadi melting pot semua kegiatan terkait dengan semua agama dan etnik di nusantara,” ujar Nasaruddin.