Dengarkan Aspirasi Petani Lampung, Ini Strategi Ganjar Pranowo Bantu Petani di Indonesia

Royandi Hutasoit
Ganjar Pranowo di Lampung (foto: MPI)

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden (Capres) 2024 Ganjar Pranowo bertemu para petani Lampung di Way Jepara, Lampung pada Kamis (26/10/2023). Kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh para petani Lampung yang secara berbondong-bodong mendatangi Ganjar untuk berbagi keluh kesah mereka.

"Pertemuan dengan Pak Ganjar, yang notabene merupakan calon presiden kita, sangat membahagiakan. Malam ini, kami, sebagai perwakilan petani di Lampung, ingin menyampaikan keluhan-keluhan kami dan berharap Pak Ganjar dapat membantu menyelesaikannya," ujar Jabung, perwakilan petani Lampung kepada Ganjar.

Jabung menyampaikan, saat ini para petani di Lampung menghadapi beberapa masalah, termasuk kekurangan penyuluh pertanian yang dapat memberikan pendampingan kepada mereka. Terutama dalam situasi musim yang tidak menentu seperti sekarang, peran penyuluh pertanian menjadi sangat penting.

"Kami, sebagai petani, merasa terabaikan dan jarang mendapatkan pelatihan. Padahal, kami berharap agar Sumber Daya Manusia (SDM) petani dapat ditingkatkan agar menjadi lebih unggul," tambahnya.

Permasalahan terkait bibit juga menjadi tantangan serius yang dihadapi mereka. 

"Mohon bantuan, Pak. Harga bibit sangat tinggi. Hanya untuk bibit jagung, harganya Rp500.000 per lima kilogram. Belum lagi pupuk, biaya produksi lahan, dan lainnya. Saat panen tiba, harganya malah turun drastis," kata Jabung.

Seorang petani lainnya juga mengungkapkan keluhan terkait harga pasca-panen. 

"Sebetulnya kami tidak keberatan dengan harga pupuk dan bibit yang mahal, tetapi ketika panen tiba, harapannya adalah harga yang tinggi. Sayangnya, saat ini harga setelah panen malah merosot," tambah Made Swastika, petani Lampung lainnya.

Solusi Ganjar Terhadap Masalah Pertanian

Ganjar terlihat fokus mencatat dan mendengarkan semua masalah yang disampaikan oleh para petani Lampung. Ia merespons pertanyaan tersebut dengan jawaban yang cermat dan memberikan solusi yang baik. 

Terkait kurangnya penyuluh pertanian, Ganjar sepakat bahwa Indonesia mengalami kekurangan penyuluh pertanian, sehingga penambahan jumlah penyuluh pertanian menjadi suatu kebutuhan.

Mengenai kelangkaan pupuk, Ganjar menjelaskan bahwa memang pasokan pupuk saat ini sedang menipis. Ia mencatat bahwa pupuk bersubsidi banyak tidak sampai kepada sasaran yang tepat, karena banyak petani dengan modal besar yang memanfaatkan pupuk bersubsidi tersebut.

Ganjar menekankan pentingnya data dalam mengatasi masalah ini. Di Jateng, ia telah membuat kartu tani untuk melakukan pendataan.

Editor : Reza Fajri
Artikel Terkait
Nasional
4 jam lalu

JHL Merah Putih Beri Beasiswa ke 100 Mahasiswa Pertanian Unhas, Jerry Hermawan Lo Bagikan Kisah Inspiratif

Nasional
6 hari lalu

RI-Brasil Teken 8 Kerja Sama Strategis Senilai Rp83,13 Triliun 

Bisnis
12 hari lalu

Rosan Ungkap 2 Calon Investor Besar bakal Garap Hilirisasi Kelapa, Buka Lapangan Kerja

Nasional
13 hari lalu

Massa Petani Demo Hari Pangan di Monas, Sempat Saling Dorong dengan Polisi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal