JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo masih belum mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya dalam perhelatan Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Namun, nama-nama kandidat cawapres semakin mengerucut.
Publik pun dibuat semakin penasaran mengenai nama yang paling pas menjadi cawapres Ganjar. Dengan mengukur potensi menjadi cawapres Ganjar serta pernyataan-pernyataan yang diungkapnya maupun Partai PDIP, ada sejumlah nama yang memiliki potensi paling besar.
Menteri Kemenparekraf/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno merupakan salah satu kandidat cawapres yang kuat saat ini. Nama Sandiaga juga muncul dalam sejumlah survei.
Salah satunya survei terbaru Lembaga Indikator Politik Indonesia yang mengukur potensi sejumlah tokoh menjadi bakal Cawapres Ganjar Pranowo. Hasilnya, Menparekraf Sandiaga Uno termasuk paling banyak dinilai sebagai yang paling pantas mendampingi Ganjar Pranowo.
Chairman MNC Group Hary Tanoesodibjo juga menilai Sandiaga Uno salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang kuat saat ini di antara nama-nama yang sudah muncul.
"Pak Sandi adalah salah satu kandidat yang kuat dari salah satu capres yang saya dukung," kata HT di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menjadi salah satu kandidat paling populer sebagai cawapres Ganjar. Isu Mahfud akan mendampingi Ganjar semakin mencuat setelah pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Nama Mahfud MD juga populer di kalangan masyarakat sebagai cawapres Ganjar, terutama di Jawa Timur (Jatim). Hasil survei Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan melalui telepon, pada tanggal 20 - 22 September 2023, pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh suara 45 persen di Jatim.
Tingginya elektabilitas Mahfud di Jatim juga dikarenakan sosoknya yang dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Mahfud juga merespons kabar potensi dipilihnya menjadi cawapres. "Kita serahkan kepada proses kepada para pemimpin kita, pimpinan parpol yang ambil keputusan. Saya tidak pernah bicara itu," kata Mahfud di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/10/2023).