Penumpasan DI/TII
4. TNI AD membentuk Gerakan Banteng Negara dengan tujuan menumpas gerakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat pada Januari 1950.
Kemudian pada 1958, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 59 tentang rencana Kodam Siliwangi menerapkan taktik Pagar Betis guna menghentikan langkah gerakan DI/TII. Kopassus yang saat itu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dikerahkan dalam operasi ini.
Operasi penumpasan dilakukan dengan mengepung wilayah yang menjadi basis kekuatan gerakan DI/TII. Hingga akhirnya Kartosuwiryo sebagai pemimpin DI/TII berhasil ditangkap.
RPKAD pimpinan Sintong Pandjaitan juga menumpas gerakan DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan. Sintong saat itu menjabat Komandan Peleton 1. Nama lain yang terlibat dalam operasi penumpasan DI/TII adalah Idjon Djanbi, namun dia terluka dan digantikan RE Djailani.