"Akan banyak anak-anak muda yang terlibat dalam kampanye-kampanye politik, diskusi-diskusi politik, memasukkan perdebatan-perdebatan politik di media sosial dan tempat lain, tetapi dalam proses yang valid ketika ada pemilihan datang ke TPS itu tidak menjanjikan," ucap Dedi.
Dedi menganggap, hal itu lantaran dipengaruhi sulitnya membawa pemilih muda untuk memilih sampai di tingkatan menentukan pilihan di TPS.