Webinar internasional ini dinilai sebagai salah satu upaya membangun dialog untuk saling mengenal dan menghormati antar pemeluk agama Islam, Kristen dan Yahudi. “Tugas utama kita mencari titik temu sebagai keluarga besar agama-agama Abrahamik untuk dapat bekerja sama demi perdamaian dan kemajuan peradaban manusia," ujar Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Selain itu, webinar ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan konstitusional Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam mendukung perdamaian dunia. Webinar ini juga diharapkan dapat mendorong dialog antartokoh ketiga agama Abrahamik untuk menggali modal spiritual dan kultural yang dimiliki serta upaya bersama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perdamaian dan memajukan peradaban manusia.
"Hal ini sejalan dengan amanat Pembukaaan UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ucapnya.
Webinar dibuka oleh Menag Fachrul Razi dan mendengarkan sambutan Institut Leimena oleh Chairman Jakob Tobing serta Senior Fellow Alwi Shihab.
Narasumber yang hadir, yaitu Ketua Umum Dewan Fatwa Uni Emirat Arab dan Presiden Forum for Promoting Peace in Muslim Societies Syekh Abdallah Bin Bayyah, Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj, Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Pdt. Gomar Gultom, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Kardinal Ignatius Kardinal Suharyo dan Direktur Internasional Hubungan Lintas Agama, American Jewish Committee Rabbi David Rosen.