Diapresiasi PBB, Begini Konsep Desa Damai yang Digulirkan Wahid Foundation

Kastolani Marzuki
Direktur Wahid Foundation Yenny Zannuba Wahid dalam diskusi bertajuk “Peran Media Memperkuat Toleransi” di Rumah Pergerakan Gus Dur di Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta, Kamis (9/5/2019). (Foto: iNews.id/Kastolani)

JAKARTA, iNews.id – Program Desa Damai yang digagas Direktur Wahid Foundation (WF) Yenny Zannuba Wahid mendapat apresiasi dari PBB melalui UN Women.

Program yang bertujuan menanamkan toleransi dan mencegah menguatnya intoleransi dan radikalisme itu sudah menyasar 30 desa di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Yenny mengatakan, program yang digulirkan dalam program Desa Damai itu melalui peningkatan kapasitas perempuan dan pemberdayaan ekonomi.

“Pendekatan ini memberi kesempatan masyarakat memperkuat rasa persaudaraan dan kepercayaan melalui forum-forum yang dikembangikan. Dan program kami ini diapresiasi PBB melalui UN Women. Mereka akan mengaplikasikan ke Afrika,” katanya dalam diskusi bertajuk “Peran Media memperkuat Toleransi” di Rumah Pergerakan Gus Dur di Jalan Taman Amir Hamzah, Kamis (9/5/2019).

Yenny menyebutkan, saat ini WF memiliki sembilan desa yang sudah mendeklarasikan sebagai desa damai.

Di desa-desa itu, WF mendorong lebih dari 1.000 kelompok perempuan usaha kecil, meningkatkan kapasitas lebih dari 2.000 perempuan dampingan Desa Damai.

Selain itu WF juga memiliki Koperasi Cinta Damai (Kocida) dengan omset yang dikelola hingga hampir 1 milyar. Untuk menyasar pelajar dan lingkungan pendidikan, WF mengembangkan Program Sekolah Damai di 20 sekolah negeri di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Program ini berhasil melibatkan 60 kepala sekolah dan 60 guru agama Islam, 180 pengurus rohis dari 20 sekolah, dan menyasar lebih dari 4.000 pelajar di empat provinsi tersebut. Sekolah Damai bertujuan untuk menguatkan toleransi dan mengimplementasikan sistem pencegahan intoleransi.

“Program ini bagian dari cara kami berkontribusi menyiapkan generasi muda yang tangguh dari terpaan intoleransi dan radikalisme,” ungkap Yenny.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Megapolitan
2 hari lalu

3 Jalur Alternatif Jakarta Tangerang Kota yang Wajib Dicoba Saat Macet Total, Nomor 2 Jarang Diketahui!

Megapolitan
3 hari lalu

Pramono Targetkan Cakupan Air Bersih Jakarta Tembus 90 Persen di 2027

Megapolitan
4 hari lalu

3 Jalur Alternatif Jakarta Tangerang Selatan untuk Motor dan Mobil, Cocok Saat Tol JORR Tidak Bergerak

Megapolitan
4 hari lalu

3 Jalur Alternatif Jakarta Bekasi Ini Cocok untuk Jam Sibuk, Anti Stres Sepanjang Perjalanan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal