Di bidang kebijakan, bersama jaringan organisasi masyarakat sipil bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme tengah mendorong lahirnya Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme Kekerasan.
Dokumen itu berisi aksi-aksi strategis bagaimana Kementerian/Lembaga mengatasi ekstremisme kekerasan, mulai pencegahan, hingga deradikalisasi. Dalam kegiatan itu, Yenny juga menyampaikan sejumlah program rintisan yang tengah dikembangkan WF, antara lain program helpline Toleran dan penguatan jaringan penceramah.
Program helpline merupakan program yang menyediakan volunteer dan ahli untuk membantu para keluarga atau masyarakat mengenali dan mencegah intoleransi dan radikalisme. Sementara penguatan jaringan penceramah bertujuan untuk mendorong mereka memperkuat pesan toleransi dan perdamaian melalui mimbar dan forum-forum ceramah di media sosial atau televisi.
Dalam dua-tiga tahun mendatang, WF juga bakal memperluas area sasaran terutama Sumatera, Kalimantan, dan NTB. Dalam lima tahun belakangan, sejauh ini WF masih banyak mengembangkan program-program di Pulau Jawa.
“Upaya-upaya penguatan toleransi harus dilakukan secara merata dan luas. Kita harus mendorong kohesi sosial di antara masyaraat yang berbeda, merangkul semua dan memastikan bahwa mereka merasa aman dan tidak dipinggirkan,” katanya.