Dukungan terhadap Ahok itu diekspresikan Ananda lewat berbagai cara, salah satunya cuitan di Twitter. Lewat akun @anandasukarlan, dia membentengi ”Koh Ahok”, istilah yang kerap dipakainya kala bercuit.
Sebagai konsekuensi atas pilihan politik tersebut, dia pun menjadi sosok yang berseberangan dengan akun-akun pendukung calon lainnya. Cuitan bernada keras dan cenderung sarkas pun tak jarang digunakan untuk membalas tweet yang dianggap menyerang.
Ananda jadi kontroversi ketika melakukan aksi walk out (WO) pada acara perayaan 90 tahun berdirinya lembaga pendidikan Kolese Kanisius, di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 11 November 2017 malam. Ananda keluar ruangan ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan datang dan memberikan sambutan.
Aksi itu seketik viral di media sosial. Pro dan kontra mencuat. Sebagian orang (terutama pendukung Ahok) menganggap tindakan Ananda heroik. Namun di sisi lain masyarakat mengecam dan menilainya gagal "move on" dari Pilkada DKI Jakarta.
Di media sosial, Ananda di-bully. Dia dianggap mempertontonkan sikap tak mendidik dan justru berseberangan dengan nilai-nilai Kanisius. Tak kurang budayawan Franz Magnis Suseno menyebut tindakan itu memalukan.