"Saudara Ananda Sukarlan berhak menolak Anies. Sebagai seorang Muslim ia tidak perlu dicurigai bersikap sektarian. Namun saya tetap tidak dapat menyetujui kelakuannya. Tamu harus dihormati, tamu datang karena diundang panitia," kata Romo Magnis Suseno.
Terhadap kontroversi itu, Ananda mengklarifikasi. Dia menyebut aksinya meninggalkan ruangan adalah bentuk protes kepada panitia. "Walk out itu murni inisiatif saya. Jadi, saya enggak memprovokasi siapa-siapa. Saya walk out dengan sangat sopan karena saya tahu bahwa itu saya pasti akan mengganggu," ujar Ananda lewat akun Instagram-nya.
Meski mengklarifikasi, kontroversi tak lantas berhenti. Pandangan negatif dari sebagian besar warganet terhadap pianis ini terus berlanjut, termasuk ketika Ananda membuatkan lagu khusus untuk Ahok. Lagu berjudul Let The Moon Shine Brighter sengaja dibuatnya sebagai kejutan perayaan HUT ke-51 Ahok yang menjalani hukuman di Mako Brimob setelah divonis atas kasus penistaan agama.
Diduga Sebarkan Hoaks
Kini kontroversi lagi-lagi menghampiri Ananda. Musisi yang bermukim di Jakarta dan Spanyol itu dilaporkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon ke Bareskrim Polri atas dugaan penyebaran berita hoax.
Di Twitter, dia mengajak warganet untuk me-retweet unggahan akun bernama @stlaSoso1 yang menuding Fadli Zon dan Prabowo Subianto sedang makan bersama admin Muslim Cyber Army (MCA), kelompok penyebar ujaran kebencian yang dibongkar Mabes Polri.