Karier polisi kelahiran Salatiga, Jawa Tengah ini terus menanjak dengan menjabat Pamen Ro SDM Polda Jatim, Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Jatim (2015), Kapolres Madiun (2015), Wadirreskrimum Polda Jatim (2016), Kabidpropam Polda Jatim (2016) dan Kaden C Ropaminal Divpropam Polri (2017).
Setelahnya dia dipromosikan ke jabatan lebih strategis. Tony dipercaya kapolri saat itu, Jenderal Pol Tito Karnavian, untuk menjabat sebagai Kapolres Jakarta Timur, menggantikan Kombes Pol Kombes Pol Andry Wibowo.
Namun tak sampai dua tahun Tony mengisi jabatan tersebut. Insiden besar di jajaran Polres Jakarta Timur membuat dia terdepak dari posisinya.
Insiden besar tersebut tersebut tak lain penyerangan sekelompok orang tak dikenal ke Mapolsek Ciracas, Rabu (12/12/2018) dini hari. Gerombolan orang berambut cepak mengamuk di mapolsek tersebut.
Hanya dalam waktu singkat, kantor polisi di Jalan Raya Bogor itu rusak parah dan membara karena dibakar. Sejumlah anggota Korps Bhayangkara terluka. Kapolsek Ciracas Kompol Agus Widar tak luput dari serangan.
Tindakan brutal itu diduga berawal dari kasus pengeroyokan anggota TNI oleh tukang parkir. Diduga kuat penyerang mapolsek ingin mencari juru parkir tersebut.
Seminggu lebih sejak serangan itu, Tony dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolres Jakarta Timur. Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3185/XII/KEP/2018 tertanggal 21 Desember 2018, dia dipindah sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Daerah Istimewa Yogyakarta. Posisinya digantikan Kombes Pol Ady Wibowo.
Polri menepis pergantian itu terkait dengan insiden Polsek Ciracas. Polda Metro Jaya menegaskan, mutasi merupakan hal biasa di lingkungan Polri. Pemindahan Tony juga disebut karena dia berkinerja baik selama ini.