Sebagai mitra, PNM telah menandatangani perjanjian pembiayaan ultramikro senilai Rp2,5 triliun dengan PIP pada Oktober 2024, dengan pencairan dilakukan bertahap.
“Penyaluran ini bertahap, misalnya 40% di tahap pertama, 40% di tahap kedua, dan sisanya di tahap berikutnya,” kata Ismed.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menekankan pentingnya rekayasa sosial untuk memberdayakan pelaku usaha ultramikro, khususnya perempuan.
Melalui program PNM Mekaar, yang kini melayani 22,4 juta nasabah prasejahtera dan rentan sejahtera, PNM tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga membangun ekosistem pendukung.
“Kami memiliki 920.000 kelompok nasabah yang menjadi basis untuk literasi keuangan, inklusi, dan pemberdayaan. Banyak nasabah kami adalah perempuan yang baru pertama kali berusaha, sehingga kami dorong keberanian mereka menghadapi risiko usaha melalui pendampingan,” ujarnya.
PNM juga menggalang dana melalui 46 bank mitra, PIP, pasar modal, dan penerbitan Orange Bond, sebuah instrumen investasi yang fokus pada pemberdayaan perempuan.