Lebih lanjut, ia mengaku harus melewati proses yang cukup panjang untuk mendapatkan gelar tersebut. Sebab ada beberapa persyaratan yang terus menerus diganti.
“Saya mempersiapkan ini sejak Tahun 2020 dengan segala macam tantangannya. Di mana setiap beberapa bulan berganti-ganti persyaratannya,” imbuhnya.
Namun proses panjang tersebut tak mematahkan langkah Viskasari untuk maju mencapai puncak tertinggi sebagai profesi guru. Apalagi, ia ingin membuktikan dan memberi semangat kepada orang tuanya yang tengah sakit
“Kebetulan orang tua saya sakit. Maka saya fight bagaimana bisa mencapai ke gelar ini sehingga orang tua saya juga berjuang untuk sembuh untuk menyaksikan saya dikukuhkan,”tutur Viskasari.
Walaupun dikenal sebagai ilmu yang menakutkan. Namun sebaliknya, Viskasari menilai ilmu anatomi adalah subjek yang menyenangkan.
“Ilmu anatomi ini seakan kita ditantang untuk melihat secara 3D. Antara struktur tubuh, unsur dari sekitar dan sangat terkait fungsi tubuh. Bagaimana kita mempelajari abnormalitas pada struktur tertentu, bagi saya, ini kajian yang sangat menarik,” ujar dia.
Dorongan mendalami ilmu anatomi ini, bermula pada Tahun 2005 lalu, di mana saat itu FK UNAIR hanya memiliki satu dosen di bidang anatomi, yakni Almarhum Dokter Abdul Khamid. Viskasari pun kini menuntut ilmu hingga ke Australia demi memahami bidang anatomi tersebut.