Lebih lanjut, Amisryah menyampaikan, kala itu, diperkirakan perjalanan tersebut bisa ditempuh dengan memakan waktu satu bulan dengan menggunakan kuda atau unta. Jarak perjalanan tersebut diperkirakan seperti Medan-Bandar Lampung.
Namun saat ini, lanjutnya, umat manusia telah menggunakan kecepatan gelombang dan cahaya yang dapat diterima dengan akal sehat seperti pengiriman pesan singkat lewat handphone.
Oleh karena itu, Amirsyah berpesan kepada umat Islam, agar memahami peristiwa Isra dan Mi'raj ini dengan memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sedangkan dalam aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, dia berharap, umat Islam mampu untuk menguasainya terutama teknologi.
“Jadi dengan memahami peristiwa Isra dan Miraj, umat Islam dapat memperkuat iman dan taqwa kepada Allah. Sedangkan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam harus menguasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai manusia,” tuturnya.