Asim juga menyoroti momentum pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 bagi aparatur sipil negara (ASN) pada Juni lalu turut memberikan stimulus terhadap konsumsi masyarakat.
“Itu tentu menggairahkan ekonomi masyarakat Sumatera Utara, meskipun konsumsi rumah tangga belum sepenuhnya pulih. Tapi secara umum, daya beli masyarakat masih cukup kuat,” katanya.
Pada Triwulan I-2025, pertumbuhan ekonomi Sumut lebih banyak ditopang sektor industri pengolahan dan perdagangan. Namun, pada triwulan II ini, sektor pertanian dan transportasi berhasil menunjukkan penguatan signifikan sehingga pertumbuhan lebih merata.
Peningkatan ini menunjukkan ketahanan ekonomi Sumut di tengah fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian global. Meski demikian, BPS mengingatkan perlunya menjaga momentum pemulihan, khususnya dengan memperkuat sektor riil dan daya beli masyarakat.