Sementara konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen (yoy), didukung peningkatan mobilitas, pertumbuhan transaksi digital dan kebijakan pemerintah.
Hal ini tercermin dari pengeluaran transportasi dan komunikasi meningkat 6,41 persen, konsumsi restoran dan hotel tumbuh kuat 6,3 persen, seiring naiknya perjalanan wisatawan nusantara sebesar 21,8 persen, serta konsumsi pemerintah juga tumbuh kuat 5,49 persen, didorong belanja barang (19,3 persen) dan belanja pegawai (9,0 persen).
Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) tumbuh 5,04 persen (yoy). Pertumbuhan ini didukung oleh keyakinan pelaku usaha dan komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang stabil.
Ekspor barang dan jasa riil tumbuh signifikan 9,91 persen (yoy), menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan, didorong penguatan industri domestik dan peningkatan permintaan negara mitra.
Dari sisi produksi, sektor industri pengolahan tumbuh solid didukung permintaan yang kuat, terutama subsektor berbasis hilirisasi. Indikatornya sejalan dengan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang ekspansif di 51,2 pada Oktober 2025.