5. MR SM Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara. Lahir di Lho’nga Aceh, 22 Februari 1904. Tahun 1934-1942 Advocaat Procureur di Kutaraja. Dikenal sebagai seorang advokat muda yang pandai. Tahun 1942, diangkat sebagai hakim di “Tiho Hoin” (Pengadilan Negeri yang menggantikan Landraad). Tahun 1942 menjadi kepala sekolah menengah atau “syu gakko” atau “tyu gakko” yang didirikan oleh Pemerintah Jepang di Kutaraja Aceh. Tahun 1946 ditugaskan sebagai Gubernur Muda Sumatera Utara yang pertama yang meliputi karesidenan Tapanuli, Sumatera Timur dan Aceh. Selanjutnya tahun 1946, menghadapi persoalan pemberontakan Logam, Gerakan Laskar Marsuase, Gerakan Sayyid Ali Al Sagaf, dan Agresi Militer I Belanda tanggal 29 Juli 1947 di Pematang Siantar.
6. Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi dari Provinsi Jambi. Lahir di Sarolangun Jambi tahun 1871. Tahun 1891, memimpin penyerangan kilang minyak Belanda di Bayung Lincir. Tahun 1895-1898 memimpin Perang Kumpeh, meliputi daerah Kumpeh, Sungai Batanghari, dan Sungai Lanang. Tahun 1900 memimpin penyerangan konfoi 8 jukung Belanda di Sungai Batanghari. Lalu 1901 memimpin penyerangan kepada Belanda, di Sungai Bengkal dan Poan, Jambi. Tahun 1901 menyerang Kapal Uap Musi yang mengangkut pasukan Belanda dan logistik militer di Sungai Tembesi. Selanjutnya 1902 menyerang konvoi 30 jukung Belanda di Sungai Alai Muaro Bungo.