JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahi gelar pahlawan nasional untuk enam tokoh. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 117/TK/Tahun 2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Pemberian gelar ini dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/11/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan. Hadir keluarga para tokoh yang diberi gelar pahlawan nasional.
“Menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa, yang semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, atau perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,” bunyi kutipan Keppres tersebut.
Dalam acara tersebut hadir Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Sosial Juliari P Batubara, dan Menteri Agama Fachrul Razi. Sebelumnya Jokowi juga memimpin upacara ziarah nasional dan tabur bunga di Taman Makam Nasional (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Enam tokoh penerima gelar pahlawan nasional mulai dari raja Kesultanan Ternate, kapolri pertama Indonesia, dan mantan menteri penerangan. Berikut profil singkat mereka:
1. Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara. Lahir di Ternate 10 Februari 1528. Tahun 1570 memimpin pengepungan ke Benteng Gamlamo untuk mengusir Portugis. Tahun 1570-1571 mengirim pasukan untuk mengusir Portugis di Ambon. Dari tahun 1571-1575 memimpin pengusiran Portugis di Buton, Selayar dan Makassar. Tahun 1575 mengusir Portugis selamanya dari Ternate. Ini yang menjadikan Ternate sebagai sentra perdagangan cengkeh di Maluku dengan jaringan internasional. Tahun 1579-1580 Kesultanan Ternate menjalin hubungan dengan Kerajaan Inggris. 1580-1583 memimpin perlawanan kepada Spanyol di Filipina.