Musim sepi penjualan karena kondisi yang tak mendukung lagi, musim sulit bahan baku karena sumber daya yang mulai terbatasi, musim kering diversifikasi produk karena begitu banyak kompetitor yang lebih kreatif berinovasi, juga mungkin “pandemi-pandemi” kesehatan baru ataupun yang murni karena guncangan ekonomi.
Di dalam situasi yang rajin berganti arah seperti itulah ujian sesungguhnya bagi para entrepreneur sejati. Karena jika pengusaha bisa diibaratkan sebagai pelaut, maka “pakem”-nya berbunyi : pelaut ulung tidak dilahirkan di laut yang tenang. Pelaut sejati dan tangguh lahir oleh hempasan ombak di lautan yang garang, berkembang bersama alam yang tak melulu terang, serta tertempa oleh berbagai ketidakpastian.
Maka kelahiran entrepreneur-entrepreneur baru ini harus kita pastikan mampu tumbuh menjadi generasi entrepreneur yang matang. Yang menjadi besar bukan semata karena keberuntungan, tetapi melalui perencanaan dan pengembangan kemampuan.
Caranya? Segera bergabung dalam komunitas-komunitas pengusaha brilian yang sudah terbukti eksis di berbagai keadaan. Untuk pemerintah dan lembaga, segera wadahi mereka dalam sebuah himpunan yang berorientasi pada pencerahan dan kemajuan.*
*Artikel ini telah tayang di KORAN SINDO