Entrepreneurship “Jalur Covid-19”

Fajar S Pramono
Peminat Tema Sosial Ekonomi Fajar S Pramono. (Foto: Sindonews).

Fajar S Pramono
Peminat tema sosial ekonomi, alumnus UNS Surakarta

PANDEMI virus corona atau Covid-19 memang menciptakan warna zaman yang bersejarah. Unik, bahkan cenderung “heroik”. Ada lulusan sekolah “jalur corona” karena proses kelulusannya melalui situasi yang tidak memungkinkan lembaga pendidikan melakukan uji kemampuan akhir siswa sebagaimana tahun-tahun “normal” sebelumnya. Assesment-nya menggunakan metode virtual. Tanpa tatap muka secara langsung, tetapi dengan tingkat kelulusan yang nyaris sempurna.

Seminar nasional, pelatihan, dan kursus yang dulu menjadi “barang mewah” karena peserta harus mengeluarkan effort biaya transportasi, biaya registrasi, dan bahkan biaya akomodasi di lokasi penyelenggaraan diskusi kini jadi mudah diikuti. Mereka bisa mengikuti seminar berkualitas dengan tetap duduk manis di kamar rumahnya nun jauh di pelosok negeri. Dan sesudahnya dia tetap berhak mendapatkan apresiasi keikutsertaan berupa sertifikat. Sertifikat “jalur corona”. 

Wisuda bagi para lulusan lembaga pendidikan sebagaimana saya sebut di awal tulisan ini pun dilakukan secara virtual. Bahkan ada wisuda sistem “drive-thru”. Bergantian turun dari mobil di venue atau di depan stage yang disiapkan, melakukan ritual kecil kelulusan lengkap dengan jubah dan toga kebesaran, berfoto-foto, kembali ke mobil, dan selesai. Jalan pulang, wisuda sah, senyum terkembang. Ahay!

Kreativitas dan Hobi

Namun di balik fenomena baru yang “lucu” dan mungkin “wagu”, di balik kekhawatiran dan bahkan kecemasan menghadapi ganasnya virus Covid-19, di balik kesedihan dan kegamangan hidup akan masa depan, selalu saja ada hal yang bisa disenyumi dan disyukuri. Salah satunya merebaknya entrepreneur-entrepreneur “dadakan” yang berusaha bukan diawali kebutuhan akan tambahan penghasilan, tetapi lebih pada aktualisasi potensi, kreasi, hobi, dan bahkan keinginan membantu sesama berbasis empati.

Mari ambil beberapa contoh. Seorang ibu rumah tangga yang selama ini telah tercukupi kebutuhan hidupnya dari penghasilan suami tiba-tiba menjadi pengusaha makanan bergizi tinggi demi melihat kesulitan tetangga kanan kiri mencari asupan berkualitas di era pandemi. Pada gilirannya hobi memasak menjadi sebuah usaha baru yang diseriusi.

Seorang wanita karier bidang properti tiba-tiba bertambah “profesi” jualan rempah dan minuman herbal ketika melihat kedua jenis bahan konsumsi itu menjadi “kebutuhan baru” masyarakat untuk sehat dan disebut sebagai anticorona. 

Seorang MC cantik yang tentu saja banyak kehilangan job artis tiba-tiba tergerak menjadi penyuplai alat pelindung diri dan tetek bengek alat kesehatan, semata karena melihat dirinya punya modal jejaring sosial dan waktu luang yang berlimpah untuk bisa berbagi sekaligus memperoleh penghasilan pengganti.

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Purbaya bakal Setop Impor Pakaian Bekas, Ancam Blacklist Importir

Nasional
2 hari lalu

Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!

Bisnis
8 hari lalu

Jadi Mitra Utama, Bank Mandiri Dukung Akselerasi Ekspor Digital di TEI 2025

Nasional
9 hari lalu

Banyak Orang Sakit Batuk Pilek Sekarang, Kemenkes Bongkar Data Mengejutkan!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal