JAKARTA, iNews.id - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menyerang balik netizen yang mempertanyakan pendapatnya tentang Amir Sjarifuddin dan keterlibatan pada Partai Komunis Indonesia (PKI). Fadli bahkan menunjukkan data-data tentang aksi sadis partai terlarang tersebut.
Reaksi keras Fadli bermula dari cuitannya menanggapi kicauan akun Potret Lawas yang mengunggah gambar tentang Amir Sjarifuddin. Potret Lawas menyebut Amir dieksekusi bangsanya sendiri tanpa diadili karena dituduh dalang peristiwa Madiun. Disebutkan pula sebelum dieksekusi, Amir menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Unggahan ini mendapat respons Fadli. Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR ini pernah melakukan penelitian tentang kekejaman PKI di Madiun. Penelitian itu kemudian dibukukan berjudul ‘Kesaksian Korban Kekejaman PKI Tahun 1948’.
Dalam cuitannya, Fadli sekaligus mengoreksi lagu yang dinyanyikan Amir jelang kematiannya.
“Amir Sjarifudin mengaku sdh komunis sejak 1935. Ia memang termasuk gembong kudeta 1948. Yg ia nyanyikan bukan “Indonesia Raya” sebelum dieksekusi tapi “Internationale”. Ia n rombongannya jg yg menghabisi dg sadis Wakil Ketua DPA Surjo (Gubernur Jatim) di Jl Ngawi-Solo,” ucap Fadli, Senin (28/12/2020).
Mendapat respons Fadli, akun Potret Lawas mempertahankan argumentasinya. Dia mencolek (mention) Fadli Zon dan menegaskan tuduhan terhadap Amir tak pernah terbuktikan.
“@fadlizon tahu, segala tuduhan pada Amir tak pernah terbuktikan (termasuk soal pembunuhan gubernur Surjo yang bahkan baru muncul pada 1990) karena Amir keburu ditembak tanpa ada pengadilan. Hanya ada Injil dan nyanyian Indonesia Raya & Internationale – ya, dua-duanya,” kata Potret Lawas.