Kehidupan awal tokoh nasional asal Purbalingga yang unik ini dimulai, di mana ia baru mengetahui identitas asli orang tuanya setelah 18 tahun yang menambahkan dimensi personal yang mendalam dalam cerita hidupnya.
Soedirman kemudian diangkat menjadi anak oleh Cokrosunaryo dan diberi gelar "raden," membuktikan bahwa kualitas kepemimpinan dan keberanian tidak selalu ditentukan oleh garis keturunan tetapi juga oleh pengasuhan dan pendidikan.
Namun, setelah mengetahui fakta sebenarnya, pahlawan dari kampung Siti Atikoh Ganjar itu akhirnya diperbolehkan untuk hidup bersama keluarganya yang sesungguhnya, meskipun kepergian ayah kandungnya menyebabkan dia lebih fokus pada pendidikan dan perkembangannya.
Sosok Jenderal Soedirman dikenal mampu meloloskan diri dari kepungan Belanda kerap dihubungkan dengan mitos dan legenda serta jimat yang dimiliknya.
Namun, "jimat" yang ia miliki ternyata bukanlah sesuatu yang bersifat mistis, melainkan ketakwaan dan disiplin spiritualnya yang kuat.