Lebih lanjut, Ferry menjelaskan bahwa pendekatan KDM yang langsung terjun ke lapangan, mendengarkan keluhan rakyat, dan bahkan mengedukasi masyarakat melalui konten-konten edukatif telah memicu pergeseran pola pikir di lingkungan pemerintahan.
"Kita melihat ASN di berbagai daerah mulai tergerak untuk lebih responsif dan adaptif, tidak lagi terpaku pada prosedur yang rumit dan berbelit-belit. Perubahan ini adalah buah dari komitmen dan gaya KDM yang konsisten, bahkan dalam waktu singkat," ucapnya.
Meskipun mengakui tantangan dalam mengubah mentalitas birokrasi yang sudah mengakar, Ferry optimistis bahwa model kepemimpinan KDM ini dapat menjadi inspirasi bagi kepala daerah lain.
"Reformasi birokrasi bukan hanya soal aturan dan regulasi, tapi juga tentang perubahan mental dan budaya kerja. KDM telah membuktikan bahwa dengan gaya yang autentik dan dekat dengan rakyat, kita bisa meruntuhkan sekat-sekat birokrasi yang selama ini menghambat, dan dampaknya bisa terlihat hanya dalam hitungan 100 hari," tuturnya.
Partai Perindo yang dikenal dengan Partai Kita, meyakini bahwa keberhasilan KDM dalam membongkar mentalitas birokrasi yang jumud dan kaku adalah langkah penting menuju tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima.