G20, Indonesia Pimpin Pembangunan Kolaborasi Global

Anindita Trinoviana
G20. (Foto: dok Kominfo RI)

Transisi energi, peran investasi dalam energi bersih dan beremisi rendah sangat krusial, tanpa mengurangi pentingnya inklusivitas dan Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi pembahasan dalam Working Group dari para Sherpa G20. Presidensi G20 Indonesia mengakui pentingnya pemulihan ekonomi berkelanjutan pasca pandemi Covid-19, termasuk dalam transisi energi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, para Sherpa G20 dalam Energy Transitions WG turut mempertegas komitmen G20 untuk menyiapkan dan mengimplementasikan transisi energi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

G20 juga merancang aksi nyata, antara lain adalah aksesibilitas energi yang universal, terutama untuk negara-negara kepulauan serta memaksimalkan teknologi yang smart and clean.

Ekonomi Digital

Transformasi digital telah menjadi tuntutan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tidak hanya soal teknologi, melainkan juga memperhatikan unsur sosial, seperti culture dan masyarakat. Untuk mewujudkan transformasi digital, pelakunya tidak bisa berjalan sendiri. Semua komponen yang ada butuh kolaborasi untuk mewujudkannya. Salah satu bentuk transformasi digital, yakni mendorong berkembangnya ekonomi digital.

Dalam Digital Working Group (DEWG) G20, tema besar yang diusung Indonesia di DEWG G20, yakni “Achieving a Resiliant Recover: Working Together for More Inclusive, Empowering and Digital Sustainabel Transformation”.

Menko Airlangga Hartarto yang juga Ketua Sherpa Track berharap, Indonesia mampu menjadi promotor prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar serta mampu melahirkan legacy yang konkret di bidang ekonomi digital nasional maupun ekonomi digital global.

“Melalui instrumen itu, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia bangkit dan pulih bersama,” ujarnya.

Menurut Airlangga, pesatnya perkembangan digitalisasi seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, digitalisasi berperan melakukan percepatan pemulihan dengan konektivitas yang cepat.

Di sisi lainnya, digitalisasi juga menciptakan kesenjangan karena adanya masalah literasi dari masyarakat. Transformasi digital pun tidak sebatas teknologi dan lifestyle, tetapi juga mengurangi gap dan mempercepat keseimbangan, juga mendukung pemulihan yang lebih cepat.

Oleh karena itu, Airlangga menuturkan, G20 telah menempatkan isu digitalisasi sebagai salah satu katalisator utama sumber pertumbuhan perekonomian. "Pembahasan mengenai pemanfaatan digital terus berlangsung, termasuk dalam Presidensi G20 Indonesia,” tuturnya.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sangat mengalami perkembangan yang pesat. Laporan Bank Dunia 2021 menyebutkan, Indonesia termasuk lima besar negara di dunia dengan tingkat penggunaan internet tertinggi.  Rerata 80 persen waktu masyarakat Indonesia digunakan untuk memanfaatkan teknologi internet, baik untuk berkomunikasi, surfing di media social, maupun bisnis. 

Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

KTT G20 di Afrika Selatan Tetap Akan Hasilkan Keputusan meski Diboikot Trump

Internasional
2 hari lalu

Diboikot Trump, KTT G20 di Afrika Selatan Jalan Terus

Internasional
2 hari lalu

Trump Boikot KTT G20 di Afrika Selatan, Ini Jawaban Pedas Presiden Ramaphosa

Internasional
7 hari lalu

Tak Kirim Delegasi AS ke KTT G20, Trump Tuduh Afsel Langgar HAM soal Pembunuhan Warga Kulit Putih

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal