Dikutip dari buku "Sejarah Hukum Indonesia" oleh Sutan Remy Sjahdeini, tujuan G30S PKI di antaranya adalah sebagai berikut
1. Mengkudeta pemerintahan Presiden Soekarno.
2. Menghancurkan NKRI dan menjadikannya sebagai negara komunis.
3. Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan ingin merebut kekuasaan pemerintahan.
4. Mengkomuniskan Indonesia dan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.
5. Mewujudkan cita-cita dari ideologi komunis yang akan membentuk pemerintah komunis sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.
6. Usaha tersebut dilakukan dalam jangka panjang dari generasi ke generasi secara berlanjut.
7. Selanjutnya bahwa kegiatan yang dilakukan tidak pernah terlepas dari rangkaian kegiatan komunisme internasional.
1. Dipa Nusantara Aidit
Posisinya yang kala itu sebagai Ketua Umum PKI membuat nama DN Aidit dituding sebagai dalang G30S. Ketika tragedi itu mencuat, Aidit tengah menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dalam Kabinet Dwikora I.
Hingga pada akhirnya di bawah pemerintahan Orde Baru, dinyatakan secara resmi bahwa PKI adalah pelaku dalam peristiwa ini. Hal tersebut membuat Aidit sebagai pemimpin partai ditangkap dan mendapat hukuman mati.
2. Letkol Untung Sjamsuri
Letkol Untung pada saat itu menjabat sebagai komandan Batalyon KK I Cakrabirawa. Dia diduga sebagai orang yang memimpin pasukan Cakrabirawa dalam penculikan dan pembunuhan tujuh jenderal.
Setelah melalui berbagai sidang, pria yang berasal dari Kebumen ini akhirnya dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada tahun 1966. Sebelum terjerumus dalam peristiwa itu, dirinya merupakan orang kepercayaan Soeharto ketika masih bertugas di Kodam VII/Diponegoro.
3. Sjam Kamaruzaman
Sjam saat itu dikenal sebagai salah satu anggota kunci dari Partai Komunis Indonesia. Dia diduga sebagai otak dari berlangsungnya peristiwa G30S dan memimpin organisasi rahasia PKI yang dikenal sebagai Biro Khusus.
Setelah tertangkap pada Maret 1967, Sjam sempat bersaksi di pengadilan bahwa semua hal yang dilakukannya adalah perintah dari Aidit. Pada akhirnya, Sjam dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada tahun 1968.
4. Brigjen Soepardjo
Brigjen Soepardjo memegang posisi Komandan Komando Tempur di Kalimantan yang membawahi ribuan prajurit untuk persiapan tempur melawan Malaysia sebelum G30S.
Bersama PKI, Soebardjo berperan sebagai juru bicara G30S untuk menemui Presiden Soekarno dan menjelaskan niat dari aksi tersebut.
Gerak-geriknya kemudian dicurigai karena ia kembali ke Jakarta sebelum peristiwa tersebut meletus. Soepardjo diduga kuat telah dibina oleh Sjam Kamaruzaman.
5. Kolonel Abdul Latief
Kolonel Abdul Latief disebut sebagai salah satu perwira utama di balik peristiwa G30S. Pada saat itu, ia menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri I/Djaja Sakti dan membawahi pasukan pengamanan ibu kota.