JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo merasa indikasi praktik-praktik ala Orde Baru (Orba) kembali muncul seiring terbelenggunya kebebasan berpendapat masyarakat. Hal itu diyakini Ganjar setelah menerima kabar terkait ketidakadilan, perlakuan semena-mena, bahkan ancaman atau intimidasi terhadap kebebasan berpendapat.
“Ada orang berdatangan menyampaikan sikap, diperiksa. Ada orang yang bersuara mengekspresikan pendapat, diperiksa. Rasa-rasanya ingatan kita tidak hilang. Orde Baru runtuh karena situasi, kondisi seperti itu," kata Ganjar di kantor BAKI GAMA 03 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2023) malam.
"Dan, mahasiswa bergerak untuk mengawal reformasi itu. Sayang, rasa-rasanya indikasi itu (seperti era Orde Baru) sekarang muncul kembali," kata Ganjar.
Ganjar menyebut, konstitusi sangat jelas menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang tunduk pada hukum atau rechtsstaat (konstitusional).
“Tentu saja, apa yang menjadi visi dalam konstitusi menjadi tugas kita sebagai warga negara untuk mengawalnya. Maka, yang belok ke kiri atau ke kanan melanggar konstitusi, mesti kita tegakkan, mesti dibawa ke pengadilan, dan mesti diputus sesuai palu yang diberikan secara adil," ujar Ganjar.