Bacaleg Partai Perindo itu membantah kemunculan Ganjar dalam tayangan azan termasuk politik identitas. Sebab posisi ganjar tidak mengancam pihak mana pun.
"Enggak itu, kalau politik identitas itu kan kalau ngancam-ngancam kalau enggak milih ono nanti jadi begini, kalau enggak milih ini entar jadi begitu. Enggak ada ancaman, enggak ada gesture apa segala macamnya, Insya Allah ngalir," katanya.
Dia mengatakan, kemunculan Ganjar Pranowo dalam tayangan azan juga sudah dipikirkan dengan matang-matang. Walaupun akan terdapat banyak pro dan kontra.
"Udah dihitung bahwa ini yang kemudian pasti ada pro kontra. Itu sudah dihitung tapi kita mengedepankan ini ada pendidikan yang baik," tutur pria yang aktif di Partai Perindo yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera itu.
Selain merupakan Bacaleg DPR RI dari Partai Perindo untuk Dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur), Ustaz Yusuf Mansur juga merupakan ulama serta Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Quran dan Majelis Masyayikh Pesantren yang dikukuhkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Kamis (30/12/2021).
Majelis ini terdiri dari 9 kiai sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan sistem penjaminan mutu pendidikan pesantren di seluruh Indonesia.