"Di mana letak jurdil-nya? Di mana letak demokratisasi yang jujur? Saya kira pemimpin butuh komitmen, dan saya juga mengingatkan diri saya sendiri termasuk juga relawan agar kita, yuk kita taat yuk. Kita boleh kritik, tapi juga harus taat aturan. Mudah-mudahan Bawaslu segera periksa itu," ujarnya.
Sebelumnya, Gus Miftah memberikan klarifikasi atas video viral yang menampilkan dirinya membagikan uang di Pamekasan, Jatim. Klarifikasi itu disampaikan melalui video yang diunggah dalam akun Instagram @gusmiftah.
Dia mengaku mengunjungi Pamekasan atas undangan salah satu pengusaha bernama Haji Her. Menurut dia, Haji Her merupakan sosok yang gemar bersedekah.
"Supaya tidak menjadi fitnah, itu adalah acara saya di Pamekasan atas undangan Haji Her, pengusaha tembakau di Pamekasan. Beliau punya kebiasaan sedekah setiap hari, ke pasar, ke sawah, ke karyawan, ke pabrik," ujar Gus Miftah.
Dia mengatakan, saat menghadiri undangan tersebut Haji Her tengah membagikan uang kepada masyarakat. Dia pun mengaku diminta oleh sang pengusaha untuk membagikan uang tersebut.
"Kebetulan kemarin saya diundang pas jatah bagi-bagi duit, saya diminta Haji Her untuk bagi-bagi duit. Masa saya tolak? Minimal saya dapat pahalanya ikut bagi-bagi. Itu tidak ada kaitannya dengan apapun, itu uangnya Haji Her maka saya mau," katanya.